Wednesday, September 7, 2011

Profesi Guru, bagiku, Bagimu, dan Bagi Mereka

Eh, aku mau curhat nih.... Jika dihitung, tak lama lagi aku akan menjadi seorang guru ya. 3 tahun maksimal lah, aku harus lulus dan akhirnya saya akan menyandang gelar seorang Guru, bangganya.. Lalu, memangnya kenapa kalau aku sudah jadi guru? Asyik kan kalau udah jadi guru. Kerja cuma beberapa jam ,sama kaya kamu sekolah, bahkan bisa kurang jika di hari itu ngga ada kelas. Tinggal ungkang-ungkang kaki di kantor sambil baca koran atau ngopi sekalian nonton TV. Asyiknya, meski ngajarnya ngga full, gajiku tetap bisa full. Apalagi kalo udah bertitel PNS. Wah, tambah adem aja nih.. Dapur ngga cuma bisa ngepul, mungkin nyampe kebakar. (^_^) Terlebih lagi, aku akan menyandang gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Bahkan Lagu yang didedikasikan untuk guru pun ada. Kamu biasa mendengarkannya, atau bahkan menyanyikannnya ketika acara perpisahan. Keren kan... Trus ada satu lagi nih, yang terbaru, ada sertifikasi guru. emang sih, prosesnya ribet, tapi sepadan lah dengan gajinya yang dua kali lipat gaji guru biasa. tambah adem kan. Tapi, emang itu yang aku mau?? Atau kamu mau? atau bahkan Mereka? Ah... siapa sih yang ngga mau hidup enak, ngga munafik juga sih.. Tapi apa demikan profesi serang guru? nampaknya sangat menyenangkan ya? Ya iyalah, kalo ngga menyenangkan ngapain anak-anak SMA yang baru lulus berbondong-bondong mendaftarkan diri ke Universitas yang memiliki jurusan Pendidikan.Universitasnya juga ikut-ikutan buka jurusan yang ada pendidikannya. Trus apa masalahnya? Masalahnya adalah, banyak yang kehilangan arti dari profesi guru itu sendiri. (Mungkin cuma saya, atau mungkin anda juga? semoga tidak..) Banyak yang masih tidak nggeh dengan profesi yang di jalani. Apakah akan tetap merasa guru adalah pekerjaan yang mulia, atau hanya sekedar pekerjaan untuk mencari nafkah membantu perekonomian keluarga? apa sebenarnya tujuan masuk jurusan pendidikan? benarkah hanya untuk mencapai profesi guru yang nantinya akan lulus sertifikasi? Kamu bagaimana? Kalau tujuannya itu, jika diitung-itung udah rugi loh. Coba kita hitung. Setahuku sih, gaji guru itu ngga seberapa ko. Berapa juta? Ngga nyampe puluhan juta kan? Sedangkan diluar sana ada banyak profesi yang menawarkan gaji yang lebih. Bahkan hanya dengan ijasah SMA. Ingin mencoba? Kirimkan saja ijazah SMA mu beserta surat-surat yang dibutuhkan keperusahaan (pabrik) yang bonafit. Jika kamu beruntung (Jika nih, tapi meskipun ngga beruntung kamu masih bisa coba lagi) kamu akan diterima di perusahaan tersebut dengan jatah 8 jam kerja plus lembur dengan gaji yang jumlahnya bisa mencapai angka 4 dengan diiringi 6 butir telur (?, 4 jeti buk). Itu saja kamu masih berstatus karyawan kontrak, apalagi kalau udah jadi karyawan tetap. Ada tunjangan ini, tunjangan itu. Welehweleh.. Coba diitung. berapa tahun saya kuliah? 4 tahun? Bandingkan dengan 4 tahun kerja. 48x4.000.000=?? Dapet berapa tuh? Udah dapet mobil baru cuy. Sedangkan saya saat ini? masih minta sama Mama. Tinggal di kos-kosan yang sempit, makan kurang, badan kurus kerontang. ckckckc... Masih berfikir beruntung karena mampu kuliah? Masih, kan ntar kalo udah jadi guru pun bisa dapet gaji segitu. Masa? Oke, lanjut.. Kalo kamu bosen kerja di perusahaan, dengan modal 4 tahun kerja kayanya udah cukup kamu memulai usaha baru. Berdagang? Kayanya minimarket udah bisa didiriin. Atau kamu ingin memajukan produksi pangan? Kayanya buat beli tanah udah cukup luas. Apalagi belinya yang di luar jawa. Dapet berapa hektar tuh? Enak kan? Lah, sedangkan jika kamu masih nglanjutin kuliah, emang setelah lulus kuliah kamu bisa langsung kerja? Banyak kan yang bertitel sarjana pendidikan namun ngangur, padahal katanya Indonesia kekurangan tenaga pendidik. Eh, itukan karena mereka malas. Ngga mau nyari yang diluar pulau Jawa. Coba kalo ke Kalimantan atau pulau terpencil lainnya. Yakin, mampu tinggal di pulau terpencil? Fasilitasnya, infrastruktur sekolahnya, Gajinya? Jangan samain dengan yang di Jawa ya. Apalagi kalau belum jadi PNS. Udah denger kan berita tentang guru honorer yang hanya digaji beberapa puluh ribu, dan berita buruknya, jadi PNS itu gampang-gampang susah. Gampangnya, kamu sediain aja duit sekoper, saat pengumuman namamu udah tercantum jelas, meskipun kamu lupa memberi nama pada lembar jawaban kamu, tapi masalahnya, duit dari mana? Mau jual tanah, ngga punya tanah, mau jual emas, adanya Mas suaminya Mba. Susahnya, banyak saingan yang lebih mampu, baik kemampuan materi maupun kemampuan intelektual. Masih minat jadi guru? Profesi guru itu profesi yang berat loh. Coba bayangkan. Kamu seorang diri berdiri didepan kelas menghadapi kurang lebih 40 siswa. mending kalau siswanya nurut, pinter, rajin dan sebagainya. Alih-alih kamu mendapatkan murid-murid badung, malas, bengal, dan sebagainya. Wah, meskipun kamu hanya kerja 8 jam, bisa-bisa kamu jadi kerja 24 jam karena ngurusin nilai-nilai mereka yang do re mi. Bisa-bisa kamu didakwa sebagai guru yang ngga bejus ngajar kalau nilainya begitu. Guru, Bagi saya, profesi guru adalah profesi yang berat. Sebenarnya apa hasil final dari tanggung jawab tugas pendidik atau guru itu? Jawabannya adalah mengantarkan anak didiknya menjadi orang yang berhasil dan sukses dalam keilmuannya serta anak didiknya mampu mengaplikasikan keilmuan yang diberikan padanya dalam masyarakat dan negaranya demi sebuah kemajuan diri. Sedangkan Guru, digugu lan ditiru, harus slalu memberikan contoh yang baik dan sempurna kepada muridnya jikalau menginginkan muridnya menjadi orang yang sukses. Sedangkan guru, tentulah hanya manusia biasa, mana mungkin bisa menjadi sempurna. Begitu juga dengan saya, dan tentu saja anda. Jika kamu tidak menginginkan murid-murid kalian mencontek ketika ujian, jangan mencontek ketika kalian ujian, atau biarkan saja mereka mencontek dan kamu akan memamerkan rapot hasil contekan pada orang tua murid sebagai hasil prestasi kamu. Belum lagi orang tua murid yang telah mempercayakan anaknya. Jika anaknya badung, tentu keterlibatan Guru di pertanyakan, jika anaknya tak lulus ujian, siapa yang pertama kali ditanya? Guru. tau sendiri, ujian sekarang ini macam takdir yang sudah pasti berbuah petaka. dan sederetan ngga enaknya lagi menjadi guru. Atau kamu punya gambaran lain tentang guru yang dapat membuatmu tetap bertahan menjadi tenaga-tenaga pendidik yang akan menyambut wajah-wajah baru dengan ceria dan dengan keringanan hati? Boleh berbagi???? Pegang mimpimu, dan gapailah...!!!!!